Teori Self (Rogers)
Semangat Berjuang untuk Anak-anak SD yang ikut serta dalam PPDB 2014 SMP N 1 Kayuagung. PPDB 2014/2015 Telah dibuka, bagi siswa Sekolah Dasar yang ingin mendaftar dapat membaca Persyaratan yang ada. Manajemen Persepsi dalaha Kombinasi dari cara anda Berprilaku dan Berpenampilan. Ada argumen tentang betapa cepatnya orang saling menilai ketika mereka pertama kali bertemu. JANJI KONSELOR : Saya ............ dengan ini menyatakan bahwa saya sanggup dan bersedia menerima, menyimpan, memelihara, menjaga, dan merahasiakan segala data dan atau keterangan lainnya yang saya terima baik dari klien saya atau dari siapa pun juga, yaitu data dan atau keterangan yang tidak boleh dan tidak layak diketahui orang lain. Percaya diri, berani, serta mampu berpikir tenang dan jernih ketika berbicara dihadapan sebuah kelompok sama sekali tidak sesulit yang dibayangkan kebanyakan orang
Share This Article :

ULASAN UMUM

Sepanjangsejarah keinginan manusia untuk mengetahui sebab-sebab tingkah lakunya dansemenjak psikologi menjadi pengetahuan yang otonom, masalah aspek kejiwaan yangmengatur, membimbing dan mengontrol tingkah laku manusia selalu timbul danmenjadi persoalan.

 

Rogerslahir di Oak Park, Illinois, pada 8 Januari 1902. Pada umur 12 tahunkeluarganya mengusahakan pertanian dan Rogers menjadi tertarik kepada pertaniansecara ilmiah. Pertanian ini membawanya ke perguruan tinggi, dan padatahun-tahun pertama Rogers sangat gemar akan ilmu alam dan ilmu hayat. Setelahmenyelesaikan pelajaran di University of Wisconsin pada 1924 Rogers lalu masukUnion Theological College of Columbia, disana Rogers mendapat pandangan yangliberal dan filsafat mengenai agama. Kemudian pindah ke Teachers College ofColumbia; disana Rogers terpengaruh oleh filsafat John Dewey serta mengenalpsikologi klinis dengan bimbingan L. Hollingworth. Rigers mendapat gelar M.A.pada 1928 dan doctor pada 1931 di Columbia. Pengalaman praktisnya yangpertama-tama diperolehnya di Institute for Child Guidance. Lembaga tersebutorientasinya Freudian. Rogers menemukan bahwa pemikiran Freudian yangspekulatif itu tidak cocok dengan pendidikan yang diterimanya yang mementingkanstatistik dan pemikiran menurut aliran Thorndike.

Setelahmendapat gelar doktor dalam psikologi Rogers menjadi staf daripada RochesterGuidance Center dan kemudian menjadi pemimpinnya. Selama masa ini Rogersdipengaruhi oleh Otto Rank, seorang psychoanalyst yang memisahkan diri dariFreudian yang ortodok.
Pada tahun 1940 Rogers menerima tawaran untuk menjadi guru besar psikologi diOhio State University. Perpindahan dari pekerjaan klinis ke suasana akademisini dirasa oleh Rogers sendiri sangat tajam. Karena rangsangannya Rogers merasaterpaksa harus membuat pandangannya dalam psikoterapi itu menjadi jelas. Danini dkerjakannya pada 1942 dalam buku : Counseling and psychotheraphy. Padatahun 1945 Rogers menjadi mahaguru psikologi di Universitas of Chicago, yangdijabatnya hingga kini. Tahun 1946-1957 menjadi presiden the AmericanPsychological Association. Dan meninggal dunia tanggal 4 Februari 1987 karenaserangan jantung.

Intidari teori-teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiriuntuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah- masalah psikisnyaasalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembanganindividu untuk aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self daripengalaman-pengalaman realita masing-masing individu. Menurut Rogers motivasiorang yang sehat adalah aktualisasi diri. Manusia yang sadar dan rasional tidaklagi dikontrol oleh peristiwa kanak- kanak. Rogers lebih memandang pada masasekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi carabagaimana seseorang memandang masa sekarang dan juga akan mempengaruhi jugakepribadiannya, namun ia tetap fokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apayang terjadi pada waktu itu.

STRUKTUR KEPRIBADIAN

 

Maksudutama Rogers adalah usaha untuk mengerti orang lain dan mendengarkan secaraempatik serta keinginannya untuk menyampaikan diri sehingga tidak disalahartikan.
Semua ide Rogers timbul dari pengalaman terapeutiknya dengan individu yangmendapat gangguan emosional. Karena itu, dasar dari teorinya adalah pengalamanklinisnya dimana Rogers tanpa prasangka menyelidiki apa yang tampak sebagaigejala di dalam relasi terapeutiknya. Atas dasar pengalaman tersebut, Rogerssampai pada keyakinan bahwa organisme manusia pada hakikatnya mempunyai tujuantertentu dan berkembang maju ke depan.

Rogerslebih senang menaruh perhatian pada perubahan dan perkembangan kepribadian dandia tidak mementingkan konstruk-konstruk struktural. Namun ada dua konstrukyang sangat penting dalam teorinya dan bahkan dapat dianggap sebagai panduanbagi seluruh teorinya. Kedua konstruk tersebut adalah organism, medanphenomenal, dan diri (self).

Organism Yaitu keseluruhan individu(the total individu), memiliki sifat-sifat berikut :

a. Organisme bereaksi sebagai keseluruhan terhadap medan phenomenal denganmaksud memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

b.Organisme mempunyai satu motif dasar yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan,dan mengembangkan diri.

c.Organisme mungkin melambangkan pengalamannya, sehingga hal itu disadari, ataumungkin menolak pelambangan itu, sehingga pengalaman-pengalaman itu takdisadari, atau mungkin juga organism itu tak memperdulikanpengalaman-pengalamannya.

·Medan phenomenal

Medanfenomenal adalah ”frame of reference” dari individu yang hanya dapat diketahuioleh orang itu sendiri. ”Medan fenomenal tidak dapat diketahui oleh orang lainkecuali melalui inferensi empatis dan selanjutnya tidak pernah dapat diketahuidengan sempurna”. Bagaimana individu bertingkah laku tergantung pada medan fenomenalitu (kenyataan subjektif) dan bukan pada keadaan-keadaan perangsangannya(kenyataan luar). Medan fenomenal tidak identik dengan medan kesadaran. Karenakesadaran merupakan perlambangan dari sebagian pengalaman kita. Sedangkanpengalaman meliputi segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalamkesadaran organisme pada setiap saat. Dan keseluruhan pengalaman ini merupakanmedan fenomenal.

·Self

Selfmempunyai bermacam-macam sifat :

a.Self berkembang dari interaksi organisme dengan lingkungan.

b.Self mungkin mengintegrasikan nilai-nilai orang lain dan mengamatinya dalamcara yang tidak wajar.

c.Self mengejar konsistensi (keutuhan atau kesatuan, keselarasan

d.Organisme bertingkah laku dalam cara yang selaras dengan self.

e.Pengalaman-pengalaman yang tidak selaras dengan struktur self diamati sebagaiancaman.

f.Self mungkin berubah sebagai hasil dari pematangan dan belajar.

Sifat-sifat dari ketiga konsepsi itu dan saling berhubungan sehingga dirumuskanoleh Rogers dalam 19 dalil di bukunya Client-centered Therapy (1951). DalilRoger (Teori Self) :

1. Tiap individu ada dalam dunia pengalaman yang selalu berubah, dimana diamenjadi pusatnya.
2. Organisme bereaksi terhadap medan sebagaimana medan itu dialami dandiamatinya. Bagi individu dunia pengamatan ini adalah kenyataan(realitas). 

3. Organisme bereaksi terhadap medanphenomenal sebagai keseluruhan yang terorganisasi (organized whole)

4. Organisme mempunyai satukecenderungan dan dorongan dasar, yaitu mengaktualisasikan, mempertahankan, danmengembangkan diri.

5. Pada dasarnya tingkah laku adalahsuatu usaha organisme yang berarah tujuan (goal directed), yaitu untukmemuaskan kebutuhan-kebutuhan sebagaimana dialaminya dalam medan sebagaimanadiamatinya.

6. Emosi menyertai dan pada umumnyamemberikan fasilitas tingkah laku berarah tujuan itu.
7. Jalan yang paling baik untuk memahami tingkah laku adalah dengan melaluiinternal frame of reference oranngnya sendiri.

8. Suatu bagian dari seluruh medanpengamatan sedikit demi sedikit terdiferensiasikan sebagai self.

9. Sebagai hasil interaksi denganlingkungan, terutama sebagai hasil interaksi yang bersifat menilai dengan oranglain, struktur self akan terbentuk dalam pola pengamatan yang teratur lentur,selaras dalam hubungan dengan “ I ” atau “ Me ”, beserta nilai-nilai yangddihadapi dengna konsepsi itu.

10. Nilai-nilai terikat kepadapengalaman, dan nilai-nilai yang merupakan bagian struktur self dalam beberapahal adalah nilai-nilai yang dialami langsung oleh organisme, dan dalam beberapahal adalah nilai-nilai yang diintroyeksikan atau diambil langsung dari oranglain, tetapi diamati dan dialami secara langsung.

11. Pengalaman yang terjadi dalamkehidupan individu dapat dihadapi dengan:

a. Dilambangkan, diamati, dan diaturdalam hubungna dalam self,

b. Diabaikan karena tidak ada hubungan yang terlihat dengan struktur self,

c. Ditolak atau dilambangkan secara palsu oleh karena pengalaman itu takselaras dengan struktur self.

12. Kebanyakan cara-cara bertingkah laku yangdiambil orang ialah yang selaras dengan konsepsi self.

13. Dalam beberapa hal tingkah laku itu mungkin didorong olehpengalaman-pengalaman dan kebutuhan-kebutuhan organis yang tidak dilambangkan.Tingkah laku yang demikian itu mungkin tidak serasi dengan struktur self, akantetapi dalam hal yang demikian itu tingkah laku itu tidak diakui (dimiliki)oleh individu yang bersangkutan.

14. Psychological maladjustment terjadi apabila organisme menolak menjadisadarnya pengalaman sensoris dan visceral yang kuat yang selanjutnya tidak dilambangkandan diorganisasikan ke dalam gestalt struktur self. Apabila hal ini terjadi,maka akan terjadi psychological tension.

15. Psychological adjustment terjadi apabila konsepsi self itu sedemikian rupasehingga segala pengalaman sensoris dan visceral diasimilasikan pada tarafsadar ke dalam hubungan yang selaras dengan konsepsi self.

16. Tiap pengalaman yang tidak selaras dengan organisasi atau struktur selfakan diamati sebagai ancaman dan makin meningkat pengamatan itu akan makintegas struktur self itu untuk mempertahankan diri.

17. Dalam kondisi tertentu, pertama-tama tiadanya ancaman terhadap strukturself, pengalaman-pengalaman yang tidak selaras dengan struktur self dapatdiamati, dan diuji dalam struktur self direvisi untuk dapat mengasimilasi danmelingkupi pengalaman-pengalaman yang demikian itu.

18. Apabila orang mengalami dan menerima segala pengalaman sensoris danvisceralnya kedalam sistemnya yang integral dan selaras, maka dia akan lebihmemahami orang lain sebagai individu.

19. Kalau individu lebih banyak lagi mengamati dan menerima kedalam strukturselfnya pengalaman-pengalaman organisnya, dia akan mengetahui bahwa diamengganti sistem nilai-nilainya kini yang pada umumnya didasarkan padaintroyeksi yang telah diterimanya dalam bentuk yang tidak wajar dengan prosespenerimaan yang terus menerus.

DINAMIKA KEPRIBADIAN

Merupakan gabungan antara organism, medan phenomenal, dan self. Ketiganyamembentuk suatu hubungan yang saling mempengaruhi. Dimana self menjadi dasar,dan masuk ke organism yang selanjutnya dipengaruhi oleh banyak faktor luaryaitu medan phenomenal.

Dalam hubungannya, self dan organism menimbulkan positive regard, dimana setiapmanusia memiliki kebutuhan dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan,pengagungan, dan cinta dari orang lain. Positive regard terbagi menjadi 2yaitu:

a. Conditional positive regard (bersyarat)

Conditional positive regard atau penghargaan positif bersyarat misalnyakebanyakan orang tua memuji, menghormati, dan mencintai anak dengan bersyarat,yaitu sejauh anak itu berpikir dan bertingkah laku seperti dikehendaki orangtua.

b. Unconditional positive regard (tak bersyarat).

Unconditional positive regard disini anak tanpa syarat apapun dihargai danditerima sepenuhnya.

Rogers menggambarkan pribadi yang berfungsi sepenuhnya adalah pribadi yangmengalami penghargaan positif tanpa syarat. Ini berarti dia dihargai, dicintaikarena nilai adanya diri sendiri sebagai person sehingga ia tidak bersifatdefensif namun cenderung untuk menerima diri dengan penuh kepercayaan.

Setelah self dan organism bisa menjadi suatu kesatuan yang baik, namun ketikaia masuk ke lingkungan sosial luar yang beperan sebagai medan phenomenal. Belumtentu ia dapat berkembang dengan sebagaimana mestinya. Setiap individu memilikireal self dan ideal self. Real self yaitu keberadaan individu yang didasarkanpada kecenderungan aktualisasi, yang mengikuti penilaian organismik, kebutuhandan penerimaan akan pertimbangan positif dan pertimbangan terhadap dirisendiri. Sedangkan ideal self adalah keadaan dimana individu dipengaruhi olehkeinginan masyarakat dan didesak hidup dengan syarat-syarat kepatuhan yangberada diluar penilaian organismik kita sendiri, serta hanya menerimapertimbangan positif kondisional dan pertimbangan terhadap diri sendiri. Namun,dalam kehidupan nyata terdapat jurang yang memisahkan antara diri riil dan diriideal yang disebut Incongruity. Semakin lebar jarak antara keduanya, semakinbesar pula incongruity-nya sehingga semakin besar pula tekanan dan penderitaanyang dirasakan.

Untuk mengatasi tekanan yang dirasakan, Rogers berpendapat terdapat cara untukmengatasinya, yaitu melalui Pertahanan. Ketika individu berada dalamincongruity maka pada saat itu individu berada dalam situasi terancam.Menjelang situasi yang mengancam itu individu akan merasa cemas. Salah satucara menghindarinya adalah dengan melarikan diri dalam bentuk psikologis denganmenggunakan pertahanan-pertahanan. Dua macam cara pertahanan adalahPengingkaran dan Distorsi perseptual.

a) Pengingkaran adalah dimana individu memblokir situasi yang mengancam melaluimenyingkirkan kenangan buruk atau rangsangan yang memancing kenangan itu munculdari kesadaran (menolak untuk mengingatnya).

b) Distorsi perseptual adalah penafsiran kembali sebuah situasi sedemikian rupasehingga tidak lagi dirasakan terlalu mengancam.

Ketika pertahanan yang dilakukan seseorang runtuh dan merasa dirinya hancurberkeping-keping disebut sebagai psikosis. Akibatnya perilaku individu menjaditidak konsisten, kata-kata yang keluar dari mulutnya tidak nyambung, emosinyatidak tertata, tidak mampu membedakan antara diri dan bukan diri serta menjadiindividu yang tidak punya arah dan pasif.

· Incongruence dan Congruence

Konsep diri menurut Rogers adalah kesadaran batin yang tetap, tentangpengalaman yang berhubungan dengan “aku” (real self) dan “aku dari yang bukanaku” (ideal self). Konsep diri ini terbagi menjadi 2 yaitu konsep diri yangsesungguhnya dan konsep diri yang ideal. Untuk menunjukkan apakah kedua konsepdiri tersebut cocok atau tidak, Rogers mengenalkan 2 konsep lagi, yaituIncongruence dan Congruence.

1. Incongruence adalah Ketidaksesuaian antara konsep diri dan pengalamanorganistik disebabkan oleh adanya pengasingan diri yang mendasarkan dalamindividu. Dalam hal ini, individu merasa diancam dan takut karena individuternyata tidak mampu menerima secara terbuka dan fleksibel semua pengalaman dannilai organismik dalam self concept-nya yang terlalu sempit. Akibat dari semuaini ialah konsep diri tidak utuh, tingkah laku-nya defensif, pikirannya kakudan picik.

2. Congruence adalah situasi dimana pengalaman diri diungkapkan dengan seksamadalam sebuah konsep diri, antara diri ideal dan diri sebenarnya. Pertama, tidakboleh ada ancaman apapun bagi konsep diri, maka konselor harus dapatmenciptakan situasi yang tidak mengancam klien. Karena itu, tanpa rasa takutdan penuh percaya diri menghadapi dan menyadari semua perasaan tak sadar yangbelum tersimbolisasi dan mengancam konsep diri yang sempit.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

Konsep diri ( self concept ) menurut Rogers adalah bagian sadar dari ruangfenomenal yang disadari dan disimbolisasikan, dimana “ aku “ merupakan pusatreferensi setiap pengalaman. Konsep diri merupakan bagian inti dari pengalamanindividu yang secara perlahan dibedakan dan disimbolisasikan sebagai bayangantentang diri yang mengatakan “ apa dan siapa aku sebenarnya “ dan “ apa yangsebenarnya harus saya perbuat “. Jadi, self concept adalah kesadaran batin yangtetap, mengenai pengalaman yang berhubungan dengan aku dan membedakan aku dariyang bukan aku.

Rogers tidak membahas teori pertumbuhan dan perkembangan, dan tidak melakukanriset jangka panjang. Namun dia yakin adanya kekuatan tumbuh pada semua orangyang secara alami mendorong proses organisme menjadi semakin kompleks, dansecara keseluruhan semakin mengaktualisasikan dirinya. Aktualisasi diri adalahproses menjadi diri sendiri (be myself) dan mengembangkan sifat serta potensi-potensi psikologis individu yang unik. Aktualisasi diri akan terbantu atauterhalang oleh pengalaman dan belajar khususnya dalam masa kanak- kanak.Aktualisasi diri akan berubah sejalan dengan perkembangan hidup seseorang.Rogers memandang organisme terus menerus bergerak maju. Tujuan tingkahlakubukan untuk mereduksi tegangan enerji tetapi mencapai aktualisasi diri yaitukecenderungan dasar organisme untuk aktualisasi: yakni kebutuhan pemeliharaan(maintenance) dan peningkatan diri (enhancement). Saat mencapai usia tertentu(adolensi) individu akan mengalami pergeseran aktualisasi diri dari fisiologiske psikologis.

Lima sifat khas orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):

1. Keterbukaan pada pengalaman

Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalamandengan fleksibel, termasuk perasaannya sendiri sehingga selalu timbul persepsibaru. Kalau individu bisa terbuka terhadap perasaannya sendiri maka tidak sulitjuga untuk membuka diri untuk aktualisasi. Tentu bagian tersulit di sini adlahmembedakan perasaan riil dari kecemasan-kecemasan yang disebabkan olehsyarat-syarat kepatuhan

2. Kehidupan Eksistensial

Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadappengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selaluberubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalamanselanjutnya. Disini Roger memandang sesuatu sebagaimana adanya, kenangan danangan-angan adalah sesuatu yang kita alami disini dan sekarang.

3. Keyakinan organismik

Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalamanitu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanyabenar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiapsegi dari suatu situasi dengan sangat baik. Hal ini menunjukkan adanya keterkaitanindividu dengan kecenderungan aktuaalisasi.

4. Kebebasan eksistensialis

Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanyapaksaan-paksaan atau rintangan–rintangan antara alternatif pikiran dantindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadimengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinyasendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangatbanyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yangingin dilakukannya.

5. Kreativitas

Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme merekasendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri–ciribertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembangsebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam disekitarnya.




0 Responses for This Thread






Form Isian Komentar :


Nama
Website
Komentar
 
 (Masukkan 6 kode diatas)

 

LOGIN SISWA



Agenda SMPN1Kag
  • Pengumuman Hasil Verifikasi PPDB 2023 SMP Negeri 1 Kayuagung

    Hasil Verifikasi PPDB 2023 SMP Negeri 1 Kayuagung akan di umumkan lewat Website Resmi SMP Negeri 1 Kayuagung. Harap kunjungi Website untuk melihat

    05 Juni 2023

  • Pengumuman Hasil Test PPDB 2014 SMP N 1 Kayuagung

    Hasil test PPDB 2014 SMP n 1 Kayuagung akan di umumkan lewat Website Resmi SMP Negeri 1 Kayuagung. Harap kunjungi Website untuk melihat Pengumuman dan tidak perlu datang ke SMP N 1 Kayuagung pada

    26 April 2014

  • Test Wawancara PPDB

    Test Wawancara

    24 April 2014

  • lihat agenda lainya

    Banner