Pentingnya Teori Dalam Menciptakan Konseling yang Lebih Baik
Share This Article : |
Kita ketahui cukup banyak teori-teori konseling yang menjadikan fondasi untuk konseling yang lebih baik lagi. Dengan adanya pemahaman teori ini, para konselor dapat menjadi lebih kreatif dalam melakukan konseling dengan konselinya. Menurut Gladding (1990b) mengatakan bahwa teori menantang konselor untuk lebih kreatif dan peduli dalam batasan-batasan hubungan sangat pribadi yang terstruktur demi kemajuan dan pencerahan.
Tanpa berlandaskan teori, konselor akan bertindak tidak efektif dalam melakukan konseling. Brammer dan kawan-kawan menekankan nilai pragmatis dari teori yang di formulasikan secara solid bagi konselor. Menurut Samuel T. Gladding dalam Bukunya “Konseling Profesi Yang Menyeluruh” mengatakan bahwa Teori membantu menjelaskan apa yang terjadi dalam suatu hubungan konseling dan membantu konselor dalam meramalkan, mengevaluasi dan meningkatkan hasil. Dengan demikian dengan menerapkan teori dalam pelaksanaan konseling dapat menghasilkan dan meningkatkan gagasa-gagasan yang baru.
Boy dan Pine (1983) menguraikan detail dari nilai praktis suatu teori dengan menyebutkan bahwa teori adalah kata mengapa dan dibelakang bagaimana peranan konselor, teori memberikan suatu kerangka dimana konselor dapat berfungsi. Konselor yang dipandu oleh teori dapat memenuhi tuntutan perannya, karena mempunyai alas an untuk apa yang dia lakukan. Boy dan Pine menunjukan enam fungsi teori yang membantu konselor dengan cara yang praktis.
1. Teori membantu konselor menemukan persatuan dan kesinambungan dalam perbedaan eksistensi.
2. Teori memaksa konselor untuk mengamati hubungan yang mungkin dia lewatkan sebelumnya.
3. Teori memberikan pada konselor panduan oprsional untuk digunakan dalam bekerja dan membantu konselor mengevaluasi perkembangannya sebagai seorang professional.
4. Teori membantu konselor memusatkan diri pada data yang relevan dan menunjukan apa yang harus dicari.
5. Teori membantu konselor dalam membantu konseli mengubah prilakunya secara efektif.
6. Teori membantu konselor mengevaluasi pendekatan lama dan baru pada proses konseling. Ini adalah basis untuk membangun pendekatan yang baru.
“Kriteria utama bagi semua teori konseling adalah bagaimana teori dapat memberikan penjelasan atas apa yang terjadi pada proses konseling” (Kelly, 1988. P.212-213). Nilai teori sebagai cara untuk mengatur informasi “bergantung seluruhnya pada tingkat penerapannya dalam realitas kehidupan manusia” (Young,1988, p.336)
Other Related Thread |