Keterampilan Parafrase dalam Konseling
Share This Article : |
Dalam kegiatan konseling, konselor haruslah memiliki keterampilan keterampilan untuk menggali informasi agar masalah dalam konseli dapat diselesaikan dengan keputusan yang tepat. Salah satu keterapilan itu merupakan parafrasa. Konselor haruslah mempunyai keterampilan ini karena parafrasa merupakan cara efektif untuk menunjukan pemahaman dan membangun kesepakatan. Ini juga dapat digunakan untuk menghentikan konseli mengulang ucapannya.
Parafrasa benar-benar merupakan kesimpulan dari hal yang telah dikatakan konseli kepada anda yang diutarakan dengan kata-kata anda sendiri. Parafrasa ini dapat menimbulkan hal-hal seperti ini :
- Dengan melakukan parafrasa, anda akan menunjukan bahwa anda telah mendengarkan dengan seksama apa yang dibicarakan oleh konseli dan itu membangun empati dengan konseli yang ingin didengar.
- Bila anda para konselor telah salah paham, anda akan dikoreksi dengan segera.
- Hal itu mendorong pendengar untuk mendengar secara aktif. Anda seorang konselor akan tampak tertarik dan konseli akan merespons secara positif minat anda yang tampak jelas.
- Dengan melakukan parafrasa, seorang konselor dapat mengingat informasi yang disampaikan oleh konseli. Sesuatu yang anda utarakan dimasukan ke ingatan jangka pendek anda tanpa gangguan dan prosedur buku catatan den pena, karena dengan membuka buku catatan, percakapan akan berakhir. Ingatlah, “orang jarang terbuka ketika mereka dicatat.
Tindakan untuk melakukan parafrasa perlu dilakukan dengan hati-hati. Bila anda mengulangi apa yang konseli ucapkan, anda akan terdengan seperti sebuah mesin otomatis yang tidak tulus. Bersikaplah tulus, gunakan kata-kata anda sendiri untuk menyimpulkan aya yang telah dikatakan konseli kepada anda. Dengan demikian akan menunjukan bahwa anda telah mendengarkan dengan seksama dan menyimak apa yang telah dikatakan oleh konseli, dan anda lebih dari sekadar Burung Beo.
Bagi konselor keterampilan melakukan parafrasa ini sangat berguna dalam melakukan konseling terutama konseling individu.
Dalam diskusi kelompok kita sering kali menemukan dimana salah satu anggota kelompok yang terus menerus menjelaskan hal-hal yang sama, dengan cara berbeda dalam waktu berbeda dan berulang-ulang. Setiap orang mencoba menutup mulutnya , dan semakin banyak orang yang mencoba menghentikan dia bicara merasa perlu dia menjelaskan maksudnya lagi karena dia merasa dia tidak didengar. Sebaiknya anggota kelompok itu bukanlah menyerangnya tetapi bekerjasamalah dengan dia, biarkan dia bicara sampai selesan dan simpulkan apa yang telah dikatakannya. Dengan demikian anda telah menunjukan bahwa maksu dia telah tersampaikan dan dia telah didengar. Hal ini juga dapat terjadi dalam proses konseling, maka dari itu kita para konselor haruslah pandai dalam memparafrasekan apa yang dikatakan konseli kita.
Other Related Thread |