Melatih Ketajaman Ingatan
Share This Article : |
Berdasarkan beberapa studi, rata-rata orang menggunakan tidak lebih dari sepuluh persen kapasitas ingatan yang benar-benar dimilikinya. Prinsip dasar mengingat terbuang sia-sia. Apakah anda salah satu dari rata-rata orang tersebut? Jika iya, anda akan tertarik dan mendapatkan manfaat dari membaca artikel ini. Artikel ini menjelaskan prinsip dasar mengingat ini dan menunjukan bagaimana menggunakannya tidak hanya ketika berbicara didepan umum, tetapi didalam semua aspek kehidupan anda.”Prinsip dasar mengingat” ini sangatlah sederhana. Hanya ada 3(tiga). Semua “system ingatan” dibuat berdasarkan tiga hal, yaitu : kesan, pengulangan, dan hubungan.
- Dapatkan kesan mendalam dan jelas mengenai hal yang ingin anda ingat. Untuk melakukannya anda harus :
a. Berkosentrasi. Inilah rahasia ingatan Roosevelt
b. Mengamati dengan seksama. Dapatkan kesan yang akurat. Sebuah kamera tidak akan memotret ditengah kabut dan ingatan anda pun tidak akan bias mengingat kesan yang kabur.
c. Mendapatkan kesan dengan menggunakan indra sebanyak mungkin. Licolin membaca keras-keras apapun yang ingin diingatnya sehingga dia akan mendapatkan baik kesan visual maupun pendengaran.
d. Yang terpenting, pastikan Anda mendapatkan kesan melalui penglihatan , karena ini akan melekat dalam ingatan. Saraf yang membentang dari mata ke otak dua kali sama besarnya dengan saraf yang membentang dari telinga ke otak.
- Prinsip ingatan yang kedua adalah pengulangan. Kita bias mengingat apapun jika kita seriang mengulanginya. Tetapi, ingatlah fakta-fakta ini ketika anda mengulangi:
a. Jangan duduk dan mengulangi sesuatu berkali-kali sampai anda mematrinya dalan ingatan anda. Hafalkan satu atau dua kali, kemudian berhenti dan kembali lagi nanti dan menghafalkannya lagi. Ulangilah sebentar-sebentar. Dengan cara ini anda dapat menghafal setengah jam lebih cepat daripada yang dibutuhkan seseorang ketika duduk dan menghafalkannya.
b. Setelah kita menghafalkan sesuatu, kita cepat melupakannya dalam delapan jam pertama sama seperti tiga puluh hari sesudahnya; jadi bacalah catatan anda sebelum anda mengingatnya.
- Prinsip ketiga ingatan adalah hubungan. Satu – satunya cara semua hal bias diingat adalah menghubungkannya dengan sebagian fakta lainya. ‘apapun yang melintas dalam pikiran,’ kata William James,”harus diperkenalkan, dan ketika sudah diperkenalkan, ia akan berkaitan dengan sesuatu yang sudah ada dalam pikiran kita… Orang yang paling sering memikirkan pengalamannya dengan menjalin kedalam hubungan yang paling sistematis satu sama lain, akan menjadi orang dengan ingatan terbaik.
- Ketika anda ingin menghubungkan satu fakta dengan fakta lain yang sudah anda ingat, pikirkanlah fakta baru tersebut dari segala sisi. Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan ini : “mengapa bias begini? Bagaimana bias begini> kapan ini terjadi? Dimana ini terjadi? Siapa yang mengatakannya?”
- Untuk mengingat nama orang asing, ajukanlah pertanyaan mengenai namanya – bagaimana mengejanya, dan sebagainya. Amatilah penampilannya. Cobalah menghubungkan nama tersebut dengan wajahnya. Cari tahulah bisnis, profesi, atau pekerjaan dan cobalah membuat beberapa ungkapan tak masuk akal yang akan menghubungkan nama itu dengan aktivitasnya.
- Untuk mengingat tanggal, hubungkanlah tanggal-tanggal itu dengan tanggal penting yang sudah anda ingat.
- Untuk mengingat poin poin dari suatu bacaan atau hal yang ingin anda ungkapan dimuka umum, susunlah poin-poin itu dengan urutannya sehingga satu poin langsung berhubungan dengan selanjutnya. Selain itu, seseorang dapat membuat sebuah kalimat tidak masuk akalmenggunakan poin utamanya, misalnya “Seekor sapi menghisap sebuah rokok dan menyeruduk Napoleon, dan rumah itu dipenuhi dengan agama.
- Kendati sudah melakukan semua tindakan pencegahan, tapi anda mendadak lupa dengan apan yang ingin anda sampaikan, anda dapat menyelamatkan diri anda dari kehancuran dengan menggunakan kata-kata terakhirdari kalimat terakhir anda sebagai kata-kat pertama dalam kalimat baru anda. Ini bisa terus anda lakukan sampai anda bisa mengingat poin anda selanjutnya.
Sumber : The Magic Of Speaking( Dale Carniege )
Other Related Thread |