Langkah-Langkah dalam Melakukan Konseling
Share This Article : |
Rapport dan structuring. “Hello”
Mengumpulkan informasi, mendefinisikan masalah, dan mengidentidikasi aset. “Apa masalahnya?”
Menentukan tujuan. “Apa yang diinginkan oleh klien?”
Mencari alternatif dan mengkonfrontasi client incongruities “Apa yang akan kita lakukan terhadap masalah ini?”
Generalization dan transfer of learning “Will you do it?”
Untuk membangun kerja sama yang baik dengan klien dan untuk membuat klien merasa nyaman dengan konselor. Structuring dibutuhkan untuk menjelaskan tujuan dari konseling. Fungsi strukturing adalah untuk menjaga sesi pada tujuan (tidak melenceng) dan untuk menginformasikan pada klien apa yang konselor mampu dan tidak mampu lakukan.
Mengumpulkan informasi, mendefinisikan masalah, dan mengidentidikasi aset. “Apa masalahnya?”
Untuk mengetahui alasan klien datang dan bagaimana ia memandang masalah. Pendefinisian masalah yang baik akan memberi arah dan tujuan konseling dan menghindari dibahasnya topik yang tidak berguna. Juga untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan klien (positive strength)—Ingat bahwa klien bertumbuh dari kekuatannya, yaitu dari aset-aset positif dan kemampuan-kemampuan!! So, harus digali untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan untuk pertumbuhan di masa mendatang
Menentukan tujuan. “Apa yang diinginkan oleh klien?”
Untuk mengetahui dunia ideal klien. Hal bagaimana yang diinginkan oleh klien? Bagaimana segala sesuatunya jika masalah dipecahkan? Langkah ini penting karena memungkinkan konselor untuk mengatahui apa yang klien inginkan. Arah yang yang diinginkan klien dan konselor harus dibuat harmonis. Untuk beberapa klien, lewati langkah 2 dan tentukan tujuan terlebih dahulu.
Mencari alternatif dan mengkonfrontasi client incongruities “Apa yang akan kita lakukan terhadap masalah ini?”
Untuk mencari pemecahan dari masalah klien. Hal ini bisa meliputi pemecahan masalah kreatif (menemukan sebanyak mungkin alternatif pemecahan dengan tidak menilai terlebih dahulu—biar pun alternatifnya tampak bodoh dan tak masuk akal) untuk kemudian memutuskan alternatif mana yang akan diambil. Langkah ini memerlukan waktu yang paling lama dalam konseling
Generalization dan transfer of learning “Will you do it?”
Untuk memungkinkan perubahan dalam pikiran, perasaan, dan perilaku dalam kehidupan klien sehari-hari. Banyak klien yang mengikuti konseling untuk kemudian tidak melakukan apa-apa untuk mengubah perilakunya, dan tetap hidup dengan pola seperti sedia kala
Other Related Thread |